Mana-mana mungkin cintamu suci tak ternoda. Sedangkan ku tau dirimu kini milik orang. Percayalah kau kepadaku itu bukan cintaku. Namun karena terpaksa kehendak orang tua.
Tatap matamu bagai busur panah. Yang kau lepaskan ke jantung hatiku. Meski kau simpan cintamu masih. Tetap nafasmu wangi hiasi suasana. Saat ku kecup manis bibirmu.
Kuterima Suratmu Telah Kubaca dan Aku Mengerti. Betapa Merindunya Dirimu Akan Hadirnya Diriku. Di dalam hari-harimu bersama lagi. . Kau bertanya padaku.
Mungkin aku pernah juga merasakan cinta. Tapi tak pernah... seindah ini. Mungkin aku juga pernah merasakan rindu. Tapi tak pernah... sedalam ini. Mungkin kamu takkan pernah percaya.
Setiap ada kamu mengapa jantungku. Berdetak lebih kencang. seperti genderang mau perang. Setiap ada kamu mengapa darahku. Mengalir lebih cepat dari hujung kaki ke hujung kepala.
Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku rindu?. Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku cinta?. Masihkah mungkin hatimu berkenan menerima hatiku untukmu....